yang semula mampu memuat hingga lima penumpang, kini
menyisakan dua jok saja di depan. Otomatis kabin tengah hingga bagasi
menyisakan ruang yang lebih luas. Sangat memungkinkan dan cukup leluasa
untuk menempatkan berbagai peranti audio.
Berhubung sang pemilik gemar berkendara sembari
mendengarkan lantunan lagu dengan suara yang berkualitas, maka Boy dari
gerai Audio Creations ditunjuk untuk mengisi kekosongan ruang bagasi
dengan seperangkat audio pilihan.
Di bagian tengah bagasi
berjejer rapi dua power amplifier Code Audio 4 kanal yang disandingkan
sebuah power amplifier monoblok LM Audio 3200. Ketiga power amplifier
ini bertugas mendorong keluaran suara mumpuni lewat dua pasang speaker
Cello Coaxial SX dan sepasang speaker Cello Ultimate 6 inci yang
ditempatkan di kabin depan.
Dentuman bass ikut didukung dua
subwoofer Cello XL 12 inci di kabin belakang. Kesemuanya dikomandani
head unit Kenwood DDX 4031. Perubahan volume dan tata letak kabin
tentunya berimbas pada instalasi. “Kesulitannya yakni mengikuti pola
ruang bodi baru yang sudah berubah, seperti bentuk dasbor dan trim pintu
baru meskipun bagasi lebih leluasa,” jelas Boy yang buka gerai di Mega
Glodok Kemayoran, Jakpus ini.
KABIN FULL AUDIO
Kalau sudah hobi, jalan apapun pasti
dijalani. Seperti yang dilakukan pria bernama Andy yang lebih akrab
disapa Liank ini. Kesukaannya pada mobil-mobil jenis sportcar membawanya
pada dunia persilatan modifikasi. Yang ditempuh pria berdomisili di
utara Jakarta ini mencapai jenjang yang paling tinggi dalam dunia ubah
mobil.
HAND MADE
Mengandalkan sebuah tunggangan lama
Mitsubishi Galant VR lansiran 1994, obsesinya pada supercar dapat
terwujud seperti ubahannya kali ini. “Idenya murni dari saya sendiri
waktu melihat gambar konsep Lamborghini yang bahkan belum diproduksi
hingga saat ini,” jawab pembesut Toyota 86 dan Toyota Celica ini.
Wah,
berarti mendahului produksi resmi dong! Untuk mewujudkan impiannya,
rumah modifikasi Double-7 Cars Modification dikontak. Lalu mobil yang
kerap dijuluki Galant ‘Lele’ ini diterondoli hingga menyisakan sasis,
kaki-kaki dan mesin. Desain bodi dibangun ulang dengan material yang
didominasi pelat galvanis.
Desain bonnet meruncing dengan tarikan garis patah khas supercar
asal negeri pizza itu. Garis bodinya berlanjut ke kaca depan yang
dibuat lebih merebah. Pilar-pilar bodi pun semuanya dirancang ulang
hingga ketinggian atap tereduksi. Otomatis ketinggian bodinya ikutan
turun hampir setengah dari standarnya.
“Proses pembuatan murni
hand-made, inspirasi desain bodi mobil ambil contoh dari die-cast,
begitu juga patokan perhitungan skala 1:1 dimensi berdasar die-cast,”
tukas Irwan Setiawan, juragan Double-7 Cars Modification di Buah Batu,
Bandung, Jabar ini.
Detail bodi seperti lampu utama dan lampu
belakang didesain ulang dengan bentuk diagonal tajam yang atraktif
paduan projector dan lampu LED. Ciri khas supercar tak lupa ikut
disertakan. Salah satunya dua pintu utama yang sudah menerapkan model
scissor.
Pegangannya manfaatkan pelat baja setebal 1 cm yang
dijadikan engsel dan didukung pegas hidrolis ganda di tiap pintunya.
Lalu ruang roda ikut menyesuaikan bodi yang melar dan dimensi roda baru
yang lebih besar.
Peleknya pakai label Metal FX diameter 20 inci dan lebar 10 inci
rata yang dibalut ban Falken FK 452 ukuran 255/45-R20 untuk roda depan
dan belakangnya. Suspensi mengandalkan racikan sendiri alias custom.
Pemasangan roda baru ini juga membutuhkan adaptor setebal 10 cm lubang
lima dengan PCD 114. Sayang, peranti penghenti lajunya masih bawaan
standar.
“Karena konstruksi sasis dan wheelbase tidak berubah,
jadi pengendalian tetap aman,” klaim Irawan yang akrab disapa Jamil ini
menyebut bobot kosong bertambah hingga 450-500 kg. Kebetulan pria pehobi
die-cast ini sudah menyarankan dari awal untuk memakai basis mobil yang
kapasitas mesin minimum 2.000 cc sebagai bahan modifikasi.
Sehingga
bertambahnya bobot tidak menjadi masalah lagi. Kelar menjalani operasi
besar, mobil kembali diboyong ke Jakarta untuk menjalani proses
penyempurnaan di area eksterior dan interior. Gerai Carlos Bodywork di
kawasan Kemayoran, Jakpus ditunjuk untuk pekerjaan ini.
Melongok
interiornya, didominasi material fiber dengan nuansa futuristis berpadu
panel digital di dasbor yang sudah didesain ulang. Kedua joknya pun
sudah mengaplikasi tipe bucket seat berlapis kulit sintetis kombinasi
warna hitam dan putih.
Untuk menguatkan tema, desain setir
dirancang ulang berbentuk joystick ganda dan tuas rem tangan baru yang
bentuknya juga mirip. Benar-benar seperti konsep aslinya. Mantap!